Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis layer-layer input. Ada 6 fungsi dalam geoprocessing yaitu Dissolve, Merge, Clip, Intersect, Union, dan Assign Data.
Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari
fungsi Buffer. Karena itu dalam contoh-contoh yang akan diberikan nanti akan
banyak terdapat kaitan dengan fungsi Buffer yang telah dipelajari sebelumnya.
Geoprocessing merupakan tambahan/extensions dari arcview 3.x. Sehingga
untuk menggunakannya haruslah dilakukan penambahan extension ini terlebih
dahulu, seperti terlihat pada gambar 1 dibawah.
Sebelum mulai mencoba fungsi-fungsi yang ada pada geoprocessing, terlebih
dahulu ditambahkan data-data yang diperlukan. Disini akan digunakan data USA
dengan layer-layer : states, roads, rivers, dan cities. Tambahkan layer2 tersebut
sehingga terlihat seperti gambar 2 dibawah:
Fungsi geoprocessing diaktifkan lewat menu View- Geoprocessing Wizard.
Seperti yang terlihat pada gambar 3.
A. Dissolve.
Fungsi pertama yang terdapat pada form geoprocessing wizard adalah fungsi
dissolve. Fungsi Dissolve akan menggabungkan object-object dalam sebuah
layer yang mempunyai nilai/isi field tertentu yang sama.. fungsi ini biasa
digunakan untuk membuat peta yang lebih tidak detil dari suatu peta yang lebih
detil. Contohnya membuat peta kabupaten/kota utuh dari peta kabupaten/kota
yang terpecah-pecah dalam kecamatan-kecamatan. Atau membuat peta subregion
dari peta state USA seperti contoh pada gambar 4, 5 dan 6. Input yang
diperlukan adalah layer mana yang akan di dissolve dan field apa yang dijadikan
acuannya.
Fungsi-fungsi geoprocessing ini sering juga digunakan sebagai pelengkap dari
fungsi Buffer. Karena itu dalam contoh-contoh yang akan diberikan nanti akan
banyak terdapat kaitan dengan fungsi Buffer yang telah dipelajari sebelumnya.
Geoprocessing merupakan tambahan/extensions dari arcview 3.x. Sehingga
untuk menggunakannya haruslah dilakukan penambahan extension ini terlebih
dahulu, seperti terlihat pada gambar 1 dibawah.
Sebelum mulai mencoba fungsi-fungsi yang ada pada geoprocessing, terlebih
dahulu ditambahkan data-data yang diperlukan. Disini akan digunakan data USA
dengan layer-layer : states, roads, rivers, dan cities. Tambahkan layer2 tersebut
sehingga terlihat seperti gambar 2 dibawah:
Fungsi geoprocessing diaktifkan lewat menu View- Geoprocessing Wizard.
Seperti yang terlihat pada gambar 3.
A. Dissolve.
Fungsi pertama yang terdapat pada form geoprocessing wizard adalah fungsi
dissolve. Fungsi Dissolve akan menggabungkan object-object dalam sebuah
layer yang mempunyai nilai/isi field tertentu yang sama.. fungsi ini biasa
digunakan untuk membuat peta yang lebih tidak detil dari suatu peta yang lebih
detil. Contohnya membuat peta kabupaten/kota utuh dari peta kabupaten/kota
yang terpecah-pecah dalam kecamatan-kecamatan. Atau membuat peta subregion
dari peta state USA seperti contoh pada gambar 4, 5 dan 6. Input yang
diperlukan adalah layer mana yang akan di dissolve dan field apa yang dijadikan
acuannya.
Gambar 5. Input Proses Dissolve
Gambar 6. Hasil Proses Dissolve
Gambar 6. Hasil Proses Dissolve
B. Merge
Fungsi dalam geoprocessing selanjutnya adalah merge. Sesuai dengan
namanya, fungsi ini akan menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta
dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang
digabungkan.
Contoh penggunaannya adalah untuk membuat peta yang lebih besar
lingkupnya dari peta-peta yang lebih kecil. Fungsi ini sangat penting saat kita membeli peta yang biasanya terbagi dalam sheet-sheet, untuk digabung menjadi
satu peta kabupaten. Untuk contoh, berikut adalah proses penggabungan peta
states USA, province Canada, dan state Mexico agar menjadi satu peta
kesatuan benua Amerika Utara.
Input untuk proses ini adalah, peta-peta apa saja yang ingin digabung, dan peta
apa yang struktur tabelnya akan digunakan untuk hasil penggabungan, seperti
terlihat pada gambar 7.
Fungsi dalam geoprocessing selanjutnya adalah merge. Sesuai dengan
namanya, fungsi ini akan menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta
dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang
digabungkan.
Contoh penggunaannya adalah untuk membuat peta yang lebih besar
lingkupnya dari peta-peta yang lebih kecil. Fungsi ini sangat penting saat kita membeli peta yang biasanya terbagi dalam sheet-sheet, untuk digabung menjadi
satu peta kabupaten. Untuk contoh, berikut adalah proses penggabungan peta
states USA, province Canada, dan state Mexico agar menjadi satu peta
kesatuan benua Amerika Utara.
Input untuk proses ini adalah, peta-peta apa saja yang ingin digabung, dan peta
apa yang struktur tabelnya akan digunakan untuk hasil penggabungan, seperti
terlihat pada gambar 7.