Kesaksian saudari Ester Sibarani:
Ayahku sudah meninggal sejak aku berumur 7 tahun. Karena kanker...
Sejak kecil aku dan ayah hidup berjauhan.. Karena Beliau harus kerja dikota lain..Meskipun samar-samar aku masih mampu mengingat beliau. Beliau penginjil yang hebat. Pemimpin yang hebat. Dan semangatnya untuk berjuang hidup sangat aku kagumi..
Sepanjang hari, diranjangnya, ditengah sakitnya beliau selalu memeluk Alkitab dan menguatkan kami..
Beliau selalu tersenyum ketika kami menangis.. Dan Beliau tetap tersenyum ketika Tuhan Yesus menjemputnya....
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)