Bacaan Alkitab 21 Januari 2013: Kejadian 30
Tidak ada manusia yang bebas dari persoalan. Setiap orang pasti
menghadapi persoalan yang umumnya berbeda dengan orang lain. Ada
persoalan yang harus diterima apa adanya dan ada persoalan yang harus
diatasi. Persoalan yang harus diterima apa adanya adalah persoalan yang
tidak mungkin dapat kita atasi sendiri. Dalam hal ini, kita hanya
bisa berharap bahwa Allah menolong memberikan jalan keluar kepada
kita. Ada persoalan yang tidak boleh dibiarkan saja, melainkan harus
diatasi dengan sekuat tenaga.
Rahel menghadapi masalah yang tidak mungkin diatasi dengan kekuatan
sendiri, yaitu bahwa dia mandul. Protes Rahel terhadap suaminya yang
tidak bisa memberi mereka anak bukan hanya tidak ada gunanya, melainkan
juga membuat suaminya menjadi frustasi. Kemandulan adalah masalah yang
harus diterima oleh setiap pasangan suami istri. Satu-satunya usaha
yang bisa dilakukan pada waktu itu untuk menghadapi kondisi kemandulan
adalah berserah dan memohon pertolongan Allah. Syukurlah bahwa Allah
akhirnya mengabulkan permohonan Rahel dan membuka kandungannya sehingga
akhirnya Rahel hamil dan melahirkan Yusuf (30:22-24). Menjelang akhir
hidupnya, Rahel hamil lagi dan dia melahirkan Benyamin (35:16-18).
Kemampuan memilah persoalan yang harus diterima apa adanya dan
persoalan yang harus diawasi amat penting bagi setiap keluarga. Bila
kita tidak bisa menerima kondisi seperti mandul dan cacat, kita akan
frustasi. Sebaliknya bila kita tidak menyadari bahwa sebagian persoalan
yang kita hadapi bisa kita atasi, sehingga kita hanya bersikap pasrah
tanpa berusaha sedikit pun, maka kita akan menjadi seorang yang tidak
bertanggung jawab.
Kejadian 30:2
“Maka bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata: “Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau mengandung?”
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/01/21/memilah-persoalan/