Baca: Matius 17:14-21
Pernahkan
kita merasa gagal beriman? Pernahkah kita kecewa karena iman kita
tumpul dan tidak mampu melihat ke depan? Apalagi saat seseorang
membutuhkan kita, sementara iman kita tidak mampu memberi jawaban!
Itu
yang dialami oleh sembilan murid yang ditinggal Yesus ke atas gunung.
Mereka tidak mampu menolong seorang anak yang sakit yang dibawa oleh
ayahnya (15).
Anak itu menderita ayan sehingga sering jatuh ke dalam api dan air.
Nyawa si anak terancam setiap saat. Satu-satunya harapan bagi si ayah
hanyalah Yesus. Maka, ketika Yesus turun gunung, si ayah segera membawa
anaknya kepada Yesus. Lalu Yesus segera menghardik setan yang menguasai
anak itu, sehingga seketika itu juga setan itu keluar dan sembuhlah anak
itu. Apa yang gagal dilakukan oleh murid-murid, dengan mudah dan cepat
dilakukan oleh Yesus karena Yesus berkuasa menyembuhkan segala penyakit.
Bagaimana Yesus menyikapi
kegagalan para murid? Yesus marah terhadap mereka karena mereka sudah
diberikan kuasa untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan penyakit (Mat 10:1, 8).
Bila demikian, apa yang menjadi masalah? Mereka kurang beriman! Padahal
jika mereka memiliki iman sebesar biji sesawi saja mereka dapat
memindahkan gunung. Dengan iman, mereka dapat melakukan karya yang sama
seperti Yesus lakukan. Bila mereka percaya, maka kuasa Yesus akan
mengalir melalui mereka.
Iman
adalah modal kita melakukan karya seperti yang Yesus telah lakukan saat
Ia berada di dunia. Yesus meninggalkan kita dengan curahan kuasa Roh
Kudus untuk melakukan karya Allah di antara sesama manusia. Tugas
pelayanan itu Yesus percayakan kepada gereja. Sebagai gereja, banyak hal
yang dapat kita lakukan untuk melayani sesama. Mulai dari mengajar,
menyembuhkan, mendoakan, menasihati, dll. Semua itu dapat kita lakukan
sesuai dengan panggilan pelayanan kita masing-masing. Namun, kita harus
melakukannya dengan iman yang bersandar penuh pada Roh Kudus. Tanpa iman
kepada Kristus, pelayanan kita tidak bermakna dan tidak berkuasa.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/18/berkarya-dengan-iman/
