Bacaan Alkitab Pagi: Matius 21:12-22
Philip
Yancey dalam bukunya “Bukan Yesus yang saya kenal” mengatakan bahwa
semakin banyak ia mempelajari Yesus, semakin sukar ia mengetahui siapa
sebenarnya sosok Yesus itu. Yesus seringkali hanya digambarkan sebagai
Pribadi yang penuh kasih dan kelemah-lembutan. Namun Kitab Suci
memberikan gambaran yang utuh tentang Yesus sebagai pribadi yang tegas
tetapi juga penuh kasih.
Ketegasan
Yesus ditunjukkan dengan kemarahan-Nya, saat melihat para pedagang
menyalahgunakan tempat ibadah dan memeras umat. Para imam menolak
binatang kurban yang tidak dibeli di Bait Allah, sehingga para pendatang
yang ingin mempersembahkan kurban, harus membeli binatang kurban di
Bait Allah yang harganya sudah dinaikkan berlipat ganda. Juga, uang
asing dinyatakan tidak berlaku, sehingga para pendatang harus menukarkan
uangnya terlebih dahulu. Dari penukaran uang ini, mereka juga mengambil
untung.Tepatlah kalau Yesus menyebut mereka sebagai penjahat.Ketegasan
Yesus juga ditunjukkan dengan pengutukan pohon ara, sebagai simbol
penghakiman Tuhan bagi para pemimpin agama yang dari luarnya terlihat
bagus dan rapi, tetapi di dalamnya rusak dan tidak berbuah.
Di antara kisah tersebut, ada dua kisah yang menunjukkan kasih-Nya. Yesus menyembuhkan orang sakit (14)
dan kesabaran-Nya terhadap kegagalan para murid dalam mengerti
pengajaran-Nya. Dari komentar para murid mengenai pengutukan pohon ara (20),
kita tahu bahwa mereka gagal mengerti arti simbol tersebut. Yesus bisa
saja mengatakan bahwa mereka tidak perlu memedulikan pohon ara itu,
karena hanya tindakan simbolis untuk menyatakan bagaimana imam-imam
besar kelihatan hebat, tetapi sebetulnya tidak berbuah. Namun, Yesus
menanggapi dengan memberi penjelasan lengkap akan doa dan percaya (21).
Bersyukurlah
untuk ketegasan dan kasih-Nya.Ketegasan-Nya membuat kita semakin peka
terhadap kehendak-Nya. Kasih-Nya membuat kita tidak pernah merasa
sendiri dan diterima apa adanya.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/01/ketegasan-dan-kasih-yesus/
