Bacaan Alkitab 11 November 2013: Mazmur 119:97-104
"Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu." Mazmur 119:100
Banyak
orang berpendapat bahwa semakin tua usia seseorang semakin dewasa pula
kerohaniannya. Benarkah demikian? Jawabannya: tidak selalu demikian.
Ada banyak orang yang sudah masuk kategori dewasa atau tua umurnya tapi
masih saja belum dewasa rohani, alias masih sebagai kanak-kanak rohani.
Perlu
digarisbawahi di sini bahwa kedewasaan rohani seseorang itu tidak
selalu sejalan dengan kedewasaan secara usia atau fisik. Begitu juga
lamanya seseorang dalam mengikut Tuhan atau menjadi Kristen tidak
menjamin bahwa orang itu memiliki kedewasaan rohani. Memang secara
teori seharusnya demikian, namun faktanya tidaklah seperti itu;
semuanya sangat bergantung pada kesungguhan kita dalam mengejar
perkara-perkara rohani. Tanpa kesungguhan kita mencari Tuhan, orang
yang sudah lama menjadi Kristen pun akan kalah dewasa secara rohani
dengan orang muda yang sungguh-sungguh mencari Tuhan dalam hidupnya.
Tidak sedikit orang muda Kristen yang justru memiliki kedewasaan rohani
dan jauh lebih mumpuni bila dibandingkan dengan mereka yang berusia
tua. Ada tertulis: "Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut
waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi
diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih
memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan
susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak
kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena
mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari
pada yang jahat." (Ibrani 5:12-14).
Jadi bukan perkara yang mustahil bila orang muda malah bisa
menjadi teladan dalam hal kerohanian, bahkan menjadi pemimpin rohani.
Oleh karena itu jangan sekali-kali kita memandang sebelah mata terhadap
anak-anak muda Kristen bila kita sendiri tidak bersungguh-sungguh di
dalam Tuhan! Daud adalah contoh orang muda yang memiliki kedewasaan
rohani sehingga ia pun dapat berkata, "Aku lebih mengerti dari pada orang-orang tua, sebab aku memegang titah-titah-Mu." (ayat nas). Dalam hal ini Daud bukan asal bicara, tapi benar-benar terbukti! (Bersambung)
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2013/11/dewasa-rohani-tidak-tergantung-usia-1.html
