Ada dua orang pemuda yang merencakan untuk pulang kampung. Pemuda yang pertama memutuskan untuk membeli tiket sesegera mungkin meskipun harus menunggu antrian yang sangat lama. Pemuda pertama itu dengan kesabarannya rela menunggu sampai akhirnya ia mendapatkan tiket yang diinginkan.
Berbeda halnya dengan pemuda kedua, dia lebih memilih untuk bersantai-santai dan tidak memebeli tiket sesegera mungkin. Dia tidak ingin membuang waktu hanya untuk mengantri. Dia lebih memilih mempergunakan untuk bersenang-senang.
Hari libur pun tiba, pemuda pertama berhasil memasuki kereta ketika akan pulang ke kampung halaman. Namun pemuda kedua tidak bisa memasuki kereta karena dia kehabisan tiket.
Sama halnya dengan kehidupan kita. Kita harus sesegera mungkin mengambil keputusan untuk membeli “tiket” menuju ke kehidupan kekal. Dimana kita bisa mendapatkan “tiket” itu? Tiket itu akan kita dapatkan ketika kita sudah memutuskan untuk mengikut Yesus.
Saat kita memilih untuk mengikut Yesus, maka kita harus mau memikul salib. Kita harus bisa menjadi pribadi yang sabar dan penuh kasih ketika kita berhadapan dengan segala macam permasalahan duniawi. Segeralah mengambil keputusan untuk mengikut Yesus karena kita tidak tahu kapan “kereta” kehidupan kita akan berangkat menuju ke rumah Bapa di surga.
Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.
Yesaya 26:4
sumber: http://www.renunganhariankristen.net/membeli-tiket/