Bacaan Alkitab 25 Desember 2013: Lukas 2:8-20
"Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." Lukas 2:11
Natal telah tiba! Hari ini seluruh umat Kristiani di seluruh penjuru
bumi diliputi sukacita, karena kita kembali beroleh kesempatan merayakan
natal. Semarak lagu-lagu natal sudah kita dengar di berbagai tempat
sejak minggu-minggu kemarin, baik itu di pusat-pusat perbelanjaan, hotel
dan sebagainya. Terlebih lagi gereja-gereja tak kalah antusias merias
diri, mulai dari pernak-pernik hingga berbagai atraksi yang telah
dipersiapkan jauh-jauh hari guna menyambut momen yang sangat berbahagia
ini, seperti latihan drama, paduan suara, gerak dan lagu, bahkan ada
pula yang menggelar bazar atau pasar murah bagi jemaat. Seringkali
waktu dan pikiran kita tersita hanya untuk menghias gereja dan mendisain
acara natal semeriah mungkin, tapi kita lupa makna dari natal itu
sendiri.
Biasanya suasana malam hari adalah
sunyi senyap dan gelap gulita karena banyak orang sudah terlelap di
balik selimutnya. Namun ada pemandangan yang berbeda di padang
belantara, tempat di mana para gembala menjaga kawanan ternaknya pada
suatu malam. Suatu tempat yang sama sekali tidak diperhitungkan oleh
manusia, di mana biasanya hanya terdengar suara kambing domba mengembik,
berubah menjadi gegap gempita. "Tiba-tiba berdirilah seorang
malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi
mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada
mereka: 'Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa:'" (Lukas 2:9-10).
Apakah
yang sedang terjadi? Terang dari sorga meliputi tempat itu seiring
datangnya malaikat Tuhan membawa kabar sukacita bahwa telah lahir Sang
Juruselamat yaitu Yesus Kristus di kota Daud. Uniknya orang yang
pertama kali menerima kabar sukacita dari sorga ini bukanlah orang-orang
yang ternama, berpangkat atau rohaniawan, tetapi orang-orang yang
mungkin dipandang sebelah mata oleh dunia. Mereka adalah para gembala
domba, sekelompok orang yang berstatus sosial rendah, kaum yang sama
sekali tidak masuk perhitungan. Hal ini menunjukkan bahwa kedatangan
Sang Juruselamat ke dunia bukan hanya untuk orang-orang atau golongan
tertentu saja, melainkan juga untuk segala kaum bangsa tanpa memandang
kulit dan juga status sosial. (Bersambung)
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2013/12/sukacita-bagi-dunia-1.html