Bacaan Alkitab 14 Januari 2014: Amos 5:14-17
"Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup;" Amos 5:14
Amos
adalah salah satu tokoh penting dalam Alkitab yang patut menjadi
inspirasi kita. Ia bukanlah berasal dari keluarga yang berada dan
berpendidikan tinggi. Dikatakan, "Aku ini bukan nabi dan aku ini tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan." (Amos 7:14).
Amos adalah orang biasa: peternak dan pemungut buah ara di hutan,
serta bertempat tinggal di sebuah desa kecil bernama Tekoa yang termasuk
wilayah Yehuda. Itulah sebabnya Amos sering disebut sebagai
penggembala dari Tekoa atau peladang pohon ara dari selatan.
Meski dari kalangan orang 'bawah'
bukan berarti Amos tidak punya masa depan dan tidak layak dipakai
Tuhan. Justru dari kesederhanaannya ini Tuhan memilih Amos untuk
alatNya. Ada tertulis: "...apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi
dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak
terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang
tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya
jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:27-29).
Jangan pernah minder atau berkecil hati dengan keadaan yang ada dan
janganlah berkata, "Mana mungkin hidupku dipakai Tuhan, sementara aku
tidak pernah mengenyam pendidikan teologia, tidak fasih bicara, wajahku
pas-pasan, aku tidak punya harta yang bisa dibanggakan. Semua orang
pasti memandangku dengan sebelah mata." Tuhan tidak pernah memilih
seseorang dari fisik, jabatan, kekayaan dan sebagainya. "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7b). Setiap orang percaya memiliki kesempatan yang sama untuk dipakai Tuhan sebagai alat kemuliaanNya.
Tuhan memakai Amos untuk sebuah misi besar yang luar biasa yaitu
menyampaikan pesan penting yang berisi teguran dan peringatan kepada
bangsa Israel bagian utara yang pada waktu itu sedang berada di puncak
kejayaan. Mungkinkah? Tidak ada yang tak mungkin bagi orang percaya,
karena dalam segala perkara Tuhan turut bekerja. Dengan kekuatan
sendiri Amos tidak akan mampu, tapi ada Roh Tuhan yang menyertainya.
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/01/amos-saluran-isi-hati-tuhan-1.html