Ada orang yang merasa dirinya paling benar. Dia suka menyalahkan orang lain dan mengoreksi orang lain. Dia menganggap dirinya paling sempurna dan memandang buruk orang lain.
Seperti salah satu teman saya. Dia merasa tidak nyaman dengan komentar orang lain sehingga dia menyerang balek dengan menggunakan kata-kata yang jauh lebih kasar. Teman saya mulai mengata-ngatai dengan sangat buruk.
Mungkin bagi dirinya, dia merasa puas sudah bisa menyerang kembali dengan kata-kata kasar. Namun apakah dia tahu akibat yang ada di balik ulahnya itu? Semakin dia berkata negatif kepada orang lain, maka semakin terbuka karakter dirinya di depan orang tersebut. Karakter yang seperti apa? tentunya karakter yang buruk karena dia sama sekali tidak memiliki hikmat dalam bertutur kata.
Berhati-hatilah dalam berbicara karena disitulah cerminan dirimu berada. Teman saya adalah seseorang yang tidak mengenal Kristus, dan itulah bedanya antara orang yang mengenal Kristus atau tidak, di mana orang yang mengenal Kristus akan lebih bijaksana dalam berkata-kata dan tetap mengasihi walau dia dikatai seburuk mungkin.
Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.
Yakobus 3:6
sumber: http://www.renunganhariankristen.net/seperti-apa-dirimu/
