Bacaan Alkitab 26 Januari 2014: Wahyu 19:6-10
"Marilah
kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia." Wahyu 19:7
Alkitab menyatakan bahwa "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22).
Sementara di masa-masa sekarang ini tidak sedikit orang kristen yang
mulai tidak setia mengiring Tuhan. Karena masalah, kesesakan atau
doa-doa yang belum terjawab mereka begitu mudahnya kecewa, marah,
menyalahkan Tuhan, lalu berpaling dari Tuhan, meninggalkan Dia dan
menambatkan hati kepada dunia ini. "...maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan?" (1 Korintus 10:22). Sungguh benar kata pemazmur, "...telah lenyap orang-orang yang setia dari antara anak-anak manusia." (Mazmur 12:2). Mari kita belajar untuk setia menanti-nantikan Tuhan. "Aku
menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan
firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal
mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi." (Mazmur 130:5-6).
Ketiga, kita diminta untuk mengasihi Tuhan lebih dari segala yang ada, "Barangsiapa
mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku;
dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari
pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku." (Matius 10:37).
Faktanya? Banyak orang lebih mencintai uang, harta, pekerjaan,
popularitas atau jabatan, daripada mengasihi Tuhan. Akhirnya mereka
meremehkan dan mengabaikan jam-jam ibadah dan persekutuan dengan Tuhan
dan memilih menghabiskan waktu untuk perkara-perkara duniawi. Jika
seseorang tidak mengasihi pasangannya lebih dari yang lain, bagaimana
hubungan ini bisa berlanjut ke jenjang pernikahan? Tak seorang pun mau
jika calon pasangannya itu selingkuh atau mempunyai affair dengan
yang lain. Setiap pasangan pasti menginginkan suatu hubungan yang
semakin hari semakin dekat dan saling mengasihi satu sama lain.
Milikilah kerinduan yang dalam kepada Tuhan, "Sebab
lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat
lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di
kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11).
Sebagai
calon mempelai Kristus, kita harus menjaga hidup kita supaya tetap
kudus, memiliki kesetiaan dan mengasihi Dia lebih dari segalanya, sampai
Ia datang!
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/01/serupa-kristus-menjadi-mempelainya-2.html
