Bacaan Alkitab 03 Februari 2014: 2 Korintus 11:23-33
"Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut." 2 Korintus 11:23
Banyak
orang Kristen mengeluh dan bersungut-sungut jika sedang dalam masalah
dan penderitaan. Mari belajar dari kehidupan rasul Paulus, seorang
pemberita Injil yang dipakai Tuhan secara luar biasa.
Meski sudah melayani Tuhan, apakah
hidup Paulus terbebas dari masalah? Justru sebaliknya: hari-hari yang
dijalani Paulus dipenuhi oleh penderitaan dan pergumuluan yang berat.
Meski demikian hal itu tidak menyurutkan semangat Paulus untuk melayani
Tuhan dan memberitakan Injil. Seburuk apa pun keadaannya Paulus tetap
memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan. "Aku lebih banyak
berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas;
kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap
kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali
aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari
semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku
sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak
orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di
kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari
pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja
berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku
berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian," ( 2 Korintus 11:23-27).
Apa yang mendasari Paulus sehingga ia tetap kuat dan mampu bertahan di
tengah penderitaan? Dasarnya adalah pengorbanan Kristus dibawah kayu
salib. Ia menyadari bahwa "...setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya," (2 Timotius 3:12).
Setiap orang percaya kita hidup di dalam kasih karunia; meski
demikian, tidak berarti kita akan terbebas dari masalah dan persoalan.
Masalah dan persoalan boleh saja tetap menerpa, tapi dalam keadaan buruk
sekalipun kasih karunia Tuhan yang akan menopang dan menolong, sehingga
kita dapat melewati segala sesuatunya.
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." 2 Korintus 12:9
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/02/bertahan-di-tengah-penderitaan.html
