Ada seorang anak kecil yang sedang sibuk membersihkan debu dari sepatunya dan juga harus merapikan talinya. Sedangkan teman-temannya sudah berlari menuju garis finis. Dia masih di balik garis start. Anak itu selalu menutut kesempurnaan, bahkan dalam area pertandingan sekalipun. Akhirnya ia menjadi tertinggal dan gagal meraih kemenangan.
Kita pun sedang berada dalam sebuah arena “pertandingan”. Kita pun saling berlomba untuk meraih mimpi dan mewujudkan semua harapan-harapan. Janganlah hanya berfokus pada sebuah kesempurnaan dan jangan takut jika nantinya akan mengalami “noda-noda” dalam sebuah kehidupan.
Tidak ada perjalanan hidup yang mulus. Semuanya pasti penuh dengan lika-liku dan tidak sedikit orang yang ingin menghancurkan kehidupan kita. Yang terpenting kita tetap fokus pada garis akhir, di mana pada garis akhir itu terdapat janji-janji Tuhan.
Nikmati setiap prosesnya, nikmati juga pertandingannya, karena semua itu akan membentuk kepribadian kita menjadi lebih baik. Jangan pernah menunggu hari baik untuk memulai segala sesuatu karena semua hari yang Tuhan jadikan adalah baik adanya. Saat yang sempurna bagi kita untuk mengerjakan sesuatu yang terbaik adalah saat ini. Jadi tunggu apalagi?
Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak adapekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.
Pengkotbah 9:10
sumber: http://www.renunganhariankristen.net/terlalu-sempurna/
