Bacaan Alkitab Pagi 16 April 2014: Yesaya 62:1-12
"Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu," Yesaya 62:2
"Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu," Yesaya 62:2
Sebagai
anak-anak terang sudah seharusnya kehidupan kita bercahaya di
tengah-tengah dunia yang diliputi kegelapan ini. Bagaimana bisa
bercahaya? Yaitu apabila kita tidak lagi hidup "...menuruti
keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh
dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya
bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki." (Galatia 5:16-17).
Hanya karena jamahan Roh Kuduslah kita dimungkinkan menerima firman
Tuhan dengan hati terbuka, lemah lembut dan antusias. Saat tanah hati
kita sudah bersih dari kerikil atau bebatuan, benih firman yang ditabur
itu akan bertunas, tumbuh subur dan kemudian berbuah lebat. Maka dari
kehidupan kita akan ke luar buah Roh yaitu "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri." (Galatia 5:22-23).
Hidup
yang becahaya tidak bergantung musim yang ada, tapi di segala situasi
dan keadaan. Masalah, penderitaan atau kesesakan takkan mempengaruhi
sikap hati kita bahwa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13),
sehingga apa pun yang terjadi kita tetap bisa bersukacita dan mengucap
syukur. Yusuf adalah contoh orang yang hidupnya bercahaya. Meski
berada dalam tekanan dan penderitaan ia tetap tampil sebagai pemenang
dan menjadi berkat bagi orang lain. Apa kuncinya? Hidup melekat kepada
Tuhan sehingga Roh Tuhan senantiasa memenuhi hidup Yusuf. Penuh dengan
Roh Kudus bukan sekedar berkata-kata dalam bahasa lidah, namun hidup
yang sepenuhnya dikendalikan Roh Kudus.
Semakin kita bercahaya semakin besar kerinduan kita melayani Tuhan dan bersaksi kepada orang lain. "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan." (Roma 12:11). Mengapa kita harus bersaksi? Karena kita ini adalah utusan-utusan Kristus, sebagaimana "...Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya..." (2 Korintus 5:18)
...maka Tuhan pun mengutus kita untuk mengerjakan pelayanan pendamaian sebagai saksi-saksiNya.
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/04/hidup-bercahaya-pelayanan-pendamaian.html
