Bacaan Alkitab Pagi 01 April 2014: Amsal 21:1-31
"Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya." Amsal 21:20
"Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya." Amsal 21:20
Ada
banyak keluarga Kristen yang mengalami masalah dalam hal keuangan:
terus-menerus pas-pasan saja atau malah defisit, walaupun sebenarnya
pendapatan mereka relatif besar dan mencukupi: Pertanyaan: ke mana
saja uang itu raib? Ternyata masalahnya adalah ketidakmampuan kita
dalam mengelola keuangan kita. Besar atau kecilnya pendapatan seseorang
memerlukan kecermatan dalam mengelolanya, jika tidak, sewaktu-waktu
kita akan mengalami kesulitan keuangan. Ingat! Kemampuan kita dalam
mengelola uang akan menentukan kepercayaan Tuhan kepada kita atas
kekayaanNya. "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21).
Seringkali
setelah mengembalikan persepuluhan kita berpikir bahwa urusan kita
sudah beres dan sisa uang yang 90% menjadi milik kita sepenuhnya, lalu
kita pun menghabiskannya tanpa perhitungan. Sesungguhnya, uang yang
kita miliki itu sepenuhnya milik Tuhan, sedangkan kita ini hanyalah
bendaharaNya saja, dipercaya untuk mengelola. Ketidakmengertian inilah
yang akhirnya mendorong orang Kristen menjalani hidup boros, tidak bisa
mengatur keuangannya dengan baik. Alkitab menyatakan, "Barangsiapa
setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara
besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak
benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia
dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan
kepadamu harta yang sesungguhnya?" (Lukas 16:10-11).
Yang
penting bukan seberapa banyak uang yang kita miliki atau seberapa besar
penghasilan kita, tetapi seberapa bijak kita mengendalikan
pengeluaran. Inilah tandanya orang Kristen tidak dapat mengelola
uangnya dengan baik, yaitu bergaya hidup konsumtif.
Ia selalu 'lapar' mata sehingga tidak dapat mengendalikan diri untuk
membelanjakan uangnya; apalagi kalau sudah berada di mal, tanpa
pertimbangan matang membeli apa saja yang diinginkan hanya untuk memberi
kesan 'wah' atau agar dipandang orang lain hebat; inilah gaya hidup
'borju' (borjuis, berlagak kaya) sehingga berpikiran lebih tinggi daripada yang patut dipikirkannya.
Tidak ingin disebut orang bebal? Atur keuangan dengan baik dan jangan boros!
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/04/mengelola-keuangan-tidak-boros.html
