Bacaan Alkitab Sore 19 April 2014: Yohanes 19:28-30
Sesudah
Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia, “Sudah selesai.” Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. (Yohanes 19:30)
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Samuel 21-22
Ketika
melayat orang yang meninggal dunia, khususnya jika almarhum masih muda,
saya sering mendengar ungkapan kesedihan anggota keluarga tentang
harapan yang belum terkabul atau cita-cita yang belum teraih. Itu karena
ketidaktahuan manusia akan kapan ajalnya, sekaligus menunjukkan
ketidakberdayaan manusia.
Berbeda
dengan Yesus. Walaupun Dia meninggal pada usia muda, Dia telah
menyelesaikan misi hidup-Nya dengan tuntas, yaitu menjadi kurban bagi
keselamatan manusia. Semua dijalani-Nya dengan tekun sehingga di tiang
salib Golgota, Dia dapat berkata tetelestai, yang artinya “Sudah selesai”. Kata ini berasal dari kata kerja teleô,
yang artinya “mengakhiri, mewujudkan, dan menyelesaikan dengan
sempurna”. Dalam penemuan arkeologis, kata ini tertulis dalam dokumen
bisnis atau nota yang menunjukkan utang yang telah dibayar, sama seperti
tukang kredit zaman sekarang menulis kata “lunas” pada surat utang.
Kata ini juga diucapkan pelukis atau pemahat saat menyelesaikan karyanya
dan menyimpulkan ia tidak perlu menambahkan apa pun lagi. Kata ini
dalam bentuk past perfect tense, menunjukkan tindakan penebusan yang telah selesai pada masa lalu dengan hasil yang tetap berlanjut sampai sekarang.
Karya
penebusan Kristus telah lengkap dan paripurna. Usaha kita untuk
memperoleh keselamatan tidak diperlukan sama sekali. Menerima dan
mensyukuri anugerah-Nya adalah respons terbaik kita. Dia juga
mengajarkan kita untuk setia mewartakan kabar baik Allah hingga hembusan
napas penghabisan.
KRISTUS TELAH MENYELESAIKANNYA,
BAGIAN KITA ADALAH MEWARTAKANNYA
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/49-april/1004-tetelestai.html
BAGIAN KITA ADALAH MEWARTAKANNYA
