Bacaan Alkitab Sore: Lukas 13:10-17
Ada
enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu
untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat. (Lukas 13:14).
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 12-13
Hari
Sabat adalah hari yang sakral bagi orang Yahudi. Namun, mereka
mengartikan kesakralan Sabat itu secara berlebihan sehingga tidak
seorang pun diperbolehkan melakukan suatu kegiatan pada hari itu
sekalipun untuk menyembuhkan orang sakit. Bisa dibayangkan kalau hal ini
dianut oleh dokter atau perawat sehingga mereka tidak mau menolong
pasien yang sakit parah karena saat itu hari Sabat.
Yesus
memberikan wawasan berbeda tentang hari Sabat. Pada hari itu, Dia
menyembuhkan perempuan yang bungkuk punggungnya karena dirasuki roh
jahat selama delapan belas tahun. Kepala rumah ibadat kemudian
melontarkan protes. Yesus menjawab kepala rumah ibadat itu dengan
menekankan masalah “melepaskan” dan “dilepaskan”. Artinya, hari Sabat
ada untuk melepaskan dan memerdekakan, bukan untuk mengikat dan
membelenggu. Ya, Sabat justru hari yang tepat untuk melepaskan perempuan
itu dari ikatan Iblis dan, dengan demikian, menyatakan kehadiran
Kerajaan Allah yang penuh kuasa. Jika ternak saja bisa tetap
diperhatikan pada hari Sabat, apalagi sesama manusia, bukan?
Perbuatan
baik tidak mengenal libur. Peraturan semestinya dibuat untuk
mempermudah pelayanan, bukan untuk menghambat atau membatasinya. Mari
kita mengikuti jejak keteladanan Tuhan Yesus. Dia mementingkan menolong
orang lain daripada mematuhi peraturan yang membelenggu. Tidak ada satu
kekuatan pun yang dapat menghentikan karya Kerajaan Allah. Biarlah
melalui perbuatan baik kita Tuhan dipermuliakan dan Kerajaan-Nya
dinyatakan.
PERBUATAN BAIK SELAYAKNYA TIDAK DIHAMBAT DAN DIBATASI,
MELAINKAN DIDUKUNG DAN DITUMBUHKEMBANGKAN
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/49-april/1011-tidak-mengenal-libur.html
MELAINKAN DIDUKUNG DAN DITUMBUHKEMBANGKAN
