Bacaan Alkitab Sore 09 Mei 2014: Yosua 2:8-24
Ketika
kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap
orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di
atas dan di bumi di bawah.(Yosua 2:11)
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 21-23
Di
mata manusia mana mungkin pelacur memperoleh keselamatan. Diukur dari
standar agama mana pun pelacur sangat tidak layak untuk menerima
keselamatan. Namun, jika Tuhan berkenan menyelamatkannya, memangnya
kenapa? Keselamatan bukanlah upah dari kebaikan manusia, melainkan
pemberian Allah karena kasih dan anugerah-Nya semata. Anugerah yang
direspon dengan iman. Oleh iman, manusia menyambut keselamatan itu.
Anugerah-Nya memang ajaib.
Hal
itu dialami oleh Rahab, seorang pelacur bangsa Kanaan. Ia mengakui
bahwa Tuhan Allah Israel adalah “Allah di langit di atas dan di bumi di
bawah” (ay. 11). Ini sebuah pernyataan teologis yang mendalam. Bagaimana
Rahab memiliki pemahaman iman seperti itu? Ia tidak mendapatkan
pendidikan teologia. Ia memperolehnya melalui penyataan Allah, melalui
alam karya ciptaan-Nya dan melalui sejarah bangsa Israel yang sampai ke
telinga bangsa Kanaan. Iman Rahab juga terlihat dengan jelas dari
permintaannya kepada dua mata-mata Israel agar mereka menyelamatkan
dirinya dan keluarganya ketika Tuhan menyerahkan Yerikho ke dalam tangan
Israel kelak. Ini adalah pernyataan iman yang dinamis, yang percaya
bahwa Tuhan akan bertindak sesuai dengan kedaulatan dan kuasa-Nya.
Anugerah
Tuhan tidak pandang bulu. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghakimi
orang yang mau menerima anugerah Tuhan. Kita malah harus bersyukur dan
mendorong orang tersebut merespon anugerah itu dengan sikap yang
sepadan, yaitu dengan beriman dan menerima Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat pribadinya.
KALAU KITA TIDAK BISA MERAIHNYA DENGAN KEKUATAN SENDIRI,
BERARTI HARUS ADA YANG MEMBERIKANNYA. ITULAH ANUGERAH
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/50-mei/1024-anugerah-nya-yang-ajaib.html
BERARTI HARUS ADA YANG MEMBERIKANNYA. ITULAH ANUGERAH
