Bacaan Alkitab Sore 28 Mei 2014: Pengkhotbah 3:1-15
Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari.(Pengkhotbah 3:4)
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 25-27
Dalam
sebuah video klip, seorang perempuan bercerita tentang mendiang
suaminya. Ia menyatakan penghargaan atas hal-hal sederhana yang
dilakukan sang suami. Ketika kondisi sang suami bertambah parah, dengkur
an dan bunyi kentut, yang biasanya dianggap menjengkelkan, menjadi
tanda bahwa suaminya masih hidup. Sekarang, menjelang tidur, ia
merindukan bebunyian itu sambil mengenang mendiang. Video ini pun
ditutup dengan nasihat agar kita mencintai, menghargai, dan bersyukur
atas pasangan hidup yang Tuhan berikan.
“Untuk
segala sesuatu ada masanya,” begitu kata Pengkhotbah. Ada waktu untuk
menangis, tertawa, meratap, dan menari. Empat hal tersebut juga tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Ada saja peristiwa, baik secara
pribadi maupun bersama keluarga, yang membuat kita mengucurkan air mata
atau terbahak-bahak. Pada kesempatan lain, kesedihan yang mendalam
membuat kita meratap. Namun, kita juga mendapat kesempatan untuk menari
karena mengalami perkara yang membahagiakan. Setiap orang hendaknya
bersiap untuk menerima “giliran” dalam keempat hal tersebut.
Kelak
ketika kita berpisah dengan orang yang kita kasihi, entah penyesalan
entah kenangan manis yang melekat, tergantung pada apa yang kita lakukan
sekarang. Selama masih ada waktu, bahkan untuk hal yang menjengkelkan,
belajarlah menikmatinya. Kelak, mungkin hal itulah yang justru kita
rindukan. Mari belajar untuk mencintai, menghargai, dan bersyukur atas
keberadaan orang-orang terdekat kita.
PENGAMATAN YANG JELI TERHADAP KEHIDUPAN
MEMBUAT SESEORANG DAPAT MEMAKNAI HIDUPNYA DENGAN LEBIH BAIK
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/50-mei/1043-rindu-dengkuran.html
MEMBUAT SESEORANG DAPAT MEMAKNAI HIDUPNYA DENGAN LEBIH BAIK
