Bacaan Alkitab Sore 0 Juni 2014: Filipi 4:2-9
Janganlah
hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur. (Filipi 4:6)
Bacaan Alkitab Setahun: Ezra 10
Penyanyi
dan penulis lagu Sarah Masen pernah bersaksi tentang kesulitannya dalam
membuat lagu. “Kadang-kadang ketika saya duduk dan menulis, saya begitu
takut bahwa nanti lagunya tidak akan jadi, tidak akan berhasil, tidak
akan ada lagi inspirasi. Tetapi, waktu saya mengambil keputusan untuk
berdoa di tengah kebingungan itu, saya mendapati upaya saya untuk
melakukan sesuatu selalu saja disempurnakan Allah, namun tidak menurut
cara yang saya pikirkan. Hal itu berlaku bukan hanya untuk proses
penulisan lagu, melainkan untuk semua bidang kehidupan.”
Rasa
khawatir dapat melumpuhkan kita. Kita khawatir tentang pernikahan kita
atau, jika belum menikah, kita khawatir tidak akan menemukan pasangan
hidup. Kita khawatir tentang uang, keluarga, pekerjaan, dan seterusnya.
Mengenai pemikiran yang merusak ini Paulus berkata, “Janganlah hendaknya
kamu khawatir.” Mungkin kita akan menjawab, “Yah, benar. Tapi, engkau
tidak mengalami apa yang kualami.” Namun, sesungguhnya Paulus cukup
mengerti keadaan kita. Ia juga mengalami banyak hal yang dapat membuat
cemas—pelayanan, kesehatan, jemaat yang dirintis. Namun, ia melatih
kebiasaan berdoa.
Secara
bersamaan dan dalam waktu yang sama, doa dan rasa khawatir tidak bisa
muncul sebagai satu kondisi mental yang sama, yang satu akan mendorong
yang lain keluar. Kala kita berdoa dan mengisi pikiran kita dengan kuasa
dan pemeliharaan-Nya, niscaya ruang yang tersisa untuk hal-hal yang
membuat kita takut menjadi lebih sempit.
DOA MEMBERIKAN KEKUATAN PADA ORANG YANG LEMAH,
MEMBANGKITKAN KEPERCAYAAN DAN KEBERANIAN
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/51-juni/1051-berdoa-vs-khawatir.html
MEMBANGKITKAN KEPERCAYAAN DAN KEBERANIAN
