Bacaan Alkitab 12 April 2017: Yohanes 1:35-42
"Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yohanes 1:41-42a
"Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." Ia membawanya kepada Yesus. Yohanes 1:41-42a
Kebanyakan
orang Kristen masa sekarang mengukur keberhasilan seorang pelayan Tuhan
atau hamba Tuhan dari sisi popularitas, jam terbang pelayanan,
kelimpahan materi dan juga besarnya manifestasi kuasa Tuhan yang tampak
secara nyata dalam pelayanannya.
Tak
dapat dipungkiri bahwa Tuhan memakai sebagian dari para utusan-Nya untuk
mendemonstrasikan kuasa-Nya yang dahsyat ke tengah-tengah jemaat,
sebagaimana tertulis: "Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan
memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk
melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan." (Matius 10:1).
Hal itu tidak berarti bahwa pelayan-pelayan Tuhan yang tidak memiliki
karunia yang spektakuler dikatakan sebagai pelayan Tuhan yang tidak
berhasil di mata Tuhan, atau berkualitas lebih rendah dibanding mereka.
Keberhasilan seorang pelayan Tuhan lebih mengacu kepada karakter dan
ketaatannya. Tidak semua dari kedua belas rasul yang dipilih oleh Tuhan
Yesus menjadi orang-orang yang menonjol dan terkenal karena memiliki
karunia-karunia rohani yang spektakuler seperti yang dimiliki Petrus,
namun masing-masing saling melengkapi untuk memberitakan Injil dan
memajukan Kerajaan Allah. Andreas, yang secara harafiah dalam bahasa Yunani berarti jantan,
meski tidak sepopuler Petrus, tetapi perannya tidak boleh dipandang
remeh. Andreas lah yang pertama kali memperkenalkan Petrus kepada Tuhan
Yesus, tapi justru Petrus yang tampak lebih menonjol dan spektakuler
dalam pelayanan.
Meskipun 'kalah pamor' Andreas tidak pernah berkecil hati apalagi
merasa iri hati terhadap saudaranya itu, karena ia menyadari bahwa
perannya adalah sebagai perantara, pembawa jiwa, seorang yang
bersemangat memperkenalkan orang lain kepada Tuhan Yesus, bukan sebagai
pengkhotbah ulung atau hamba Tuhan yang memiliki karunia untuk
menyembuhkan orang seperti di acara-acara KKR.
Kita
tidak perlu iri hati terhadap karunia rohani atau kepopuleran orang
lain, yang terutama adalah bagaimana kita menjadi hamba yang setia,
rendah hati, taat dan berkenan kepada Tuhan! Itulah yang bernilai di
mata Tuhan!
sumber: http://airhidupblog.blogspot.co.id/2017/04/andreas-sebagai-pelayan-perantara.html
