Bacaan Alkitab 17 April 2017: Yesaya 62:10-12
"Orang akan menyebutkan mereka 'bangsa kudus', 'orang-orang tebusan TUHAN', dan engkau akan disebutkan 'yang dicari', 'kota yang tidak ditinggalkan.'" Yesaya 62:12
Ditebus oleh darah Kristus artinya hidup kita sepenuhnya menjadi milik Tuhan, kita tidak boleh merasa berhak memiliki hidup ini. Inilah pernyataan Paulus, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2:19b-20). Dengan demikian apa pun yang kita jalani sekarang bukan lagi menurut kehendak diri sendiri melainkan menurut apa yang menjadi kehendak Tuhan.
"Orang akan menyebutkan mereka 'bangsa kudus', 'orang-orang tebusan TUHAN', dan engkau akan disebutkan 'yang dicari', 'kota yang tidak ditinggalkan.'" Yesaya 62:12
Ditebus oleh darah Kristus artinya hidup kita sepenuhnya menjadi milik Tuhan, kita tidak boleh merasa berhak memiliki hidup ini. Inilah pernyataan Paulus, "Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2:19b-20). Dengan demikian apa pun yang kita jalani sekarang bukan lagi menurut kehendak diri sendiri melainkan menurut apa yang menjadi kehendak Tuhan.
Apa
kehendak Tuhan? Menempatkan-Nya sebagai yang terutama dalam hidup ini,
sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan semata-mata berorientasi
untuk kemuliaan nama-Nya. Ingatlah bahwa di dunia ini status kita
hanyalah sebagai pendatang, artinya dunia bukanlah tempat yang permanen
untuk kita tinggali melainkan hanya sebagai tempat persinggahan
sementara. Jika menyadari hal ini, maka kita tidak akan mengikat diri
dengan segala perkara yang ada di dunia ini. "Tidakkah kamu tahu,
bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah." (Yakobus 4:4). Jika kita bersahabat dengan dunia
berarti kita sedang memposisikan diri sebagai musuhnya Tuhan, karena
dunia adalah umpan yang digunakan Iblis untuk menjerat manusia agar
tidak bisa mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan melainkan mengutamakan
kepentingan diri sendiri dan mengejar kesenangan duniawi.
Ada tertulis: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20). Jangan sampai perkara-perkara yang ada di dunia ini semakin menarik kita menjauh dari kehendak Tuhan!
Status kita adalah umat tebusan Tuhan, di mana kita dipanggil untuk menundukkan diri penuh tanpa syarat hanya kepada-Nya, yang telah menebus kita!
Ada tertulis: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20). Jangan sampai perkara-perkara yang ada di dunia ini semakin menarik kita menjauh dari kehendak Tuhan!
Status kita adalah umat tebusan Tuhan, di mana kita dipanggil untuk menundukkan diri penuh tanpa syarat hanya kepada-Nya, yang telah menebus kita!
sumber: http://airhidupblog.blogspot.co.id/2017/04/umat-tebusan-tuhan-mengabdi-kepada.html
