Baca: Yakobus 1:19-27
Ayat Mas: Setiap
orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab kemarahan manusia tidak
mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. (Yakobus 1:19-20)
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 20-22
Seorang
ibu begitu murka ketika anak gadisnya pulang terlambat. Tanpa banyak
bertanya dan tidak memberi putrinya kesempatan untuk menjelaskan, si ibu
langsung memuntahkan kalimat-kalimat yang tidak senonoh dan bernada
menghakimi. Padahal, keterlambatan putrinya terjadi secara tak sengaja:
ban motornya kempis di tengah jalan dan ia harus menuntun motor cukup
jauh sebelum menemukan tukang tambal ban. Selain itu, batere telepon
genggamnya habis sehingga ia tidak dapat memberi tahu ibunya.
Kita kadang-kadang membiarkan
prasangka atau kemarahan menguasai diri kita sehingga kita tidak dapat
menanggapi situasi dengan semestinya. Kita tidak meluangkan waktu untuk
mendengarkan penjelasan orang lain dan secara gegabah melontarkan
tuduhan. Ledakan amarah yang membabi buta menyebabkan kita menyeburkan
perkataan yang tidak pantas dan meninggalkan luka yang mendalam di hati
orang yang kita hakimi. Singkatnya, amarah yang tak terkendali
menghancurkan hubungan yang baik.
Apa
yang tampak oleh mata kita belum tentu mengungkapkan seluruh keadaan
secara lengkap. Oleh sebab itu, sudah semestinya kita memberikan
kesempatan kepada orang lain menjelaskan duduk perkaranya. Kesediaan
untuk mendengarkan ini menolong kita untuk mengendalikan amarah.
Sebaliknya, kita memiliki waktu untuk mempertimbangkan perkara secara
lebih jernih sehingga dapat mengambil keputusan yang lebih adil. Dengan
itu, kita juga menghormati orang tersebut dan menghargai hubungan
dengannya.
LEBIH BAIK MEMBERIKAN SEPASANG TELINGA YANG MAU MENDENGARKAN DARIPADA MENCECARKAN SERIBU NASIHAT YANG MENGHAKIMI
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/01/24/langsung-marah/