Baca: Matius 9:18-38
Banyak orang Kristen memahami keselamatan terbatas hanya pada ‘kalau
mati masuk surga’. Padahal, karya keselamatan Kristus bukan hanya untuk
keselamatan pada kehidupan yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan
masa kini. Keselamatan sudah dapat dinikmati pada masa sekarang. Kuasa
kerajaan surga itulah yang sedang dialami oleh mereka yang berjumpa
dengan Yesus dalam perikop kali ini.
Dalam perikop ini dipaparkan tentang penyakit yang tak bisa lagi
ditangani oleh dokter bahkan yang berujung pada kematian. Namun, belas
kasih Yesus (36) dan kuasa-Nya (35) dicurahkan untuk membangkitkan
seorang anak yang sudah mati (25), membebaskan seorang wanita dari
pendarahan dua belas tahun (22), mencelikkan mata dua orang buta (30),
serta melepaskan seorang bisu dari kerasukan setan (32).
Dari karya penyelamatan yang dilakukan Yesus, kita menemukan
respons-respons berbeda. Kepala rumah ibadat itu percaya bahwa tangan
Yesus berkuasa menghidupkan anak perempuannya yang baru meninggal (18).
Wanita yang pendarahan itu percaya bahwa cukup menjamah jubah-Nya ia
akan sembuh (21). Dua orang buta itu, sekalipun tidak melihat, tetapi
imannya dapat menembus keterbatasannya mengakui bahwa Yesus adalah
Mesias (Anak Daud) yang dijanjikan para nabi (28). Sahabat atau keluarga
orang yang bisu itu percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya (32).
Orang banyak yang menyaksikan kuasa Yesus, memahsyurkan nama-Nya ke
seluruh wilayah (26, 31, 33). Justru, orang Farisi yang adalah pemuka
agama merespons negatif dengan tuduhan Yesus memakai kuasa Iblis untuk
mengusir roh jahat (34). Bagaimana respons kita?
Landasan karya Yesus, sang Raja kerajaan surga adalah belas kasih
terhadap mereka yang “lelah dan terlantar seperti domba yang tidak
bergembala” (36). Maka, Ia mengundang kita semua yang sudah mengalami
belas kasih dan kuasa-Nya untuk berbagian dalam memberitakan karya-Nya
dan menjadi saluran berkat kuasa-Nya kepada sesama kita. Maukah kita
menjadi pekerja-pekerja untuk tuaian milik Allah?
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/01/22/mengalami-karya-yesus/