Ada tiga macam sikap yang berkembang dalam kehidupan bersama antar orang Kristen, yaitu sikap menghakimi, sikap tidak peduli, dan sikap membangun. Dalam Roma 14, telah kita baca bahwa sikap menghakimi harus kita hindari karena semua orang Kristen memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah, yaitu sebagai hamba-hamba Allah. Hanya Allah yang memiliki wewenang untuk menghakimi umat-Nya (14:1-4). Dalam Roma 12, telah kita baca pula bahwa menjalankan fungsi kita dalam jemaat sesuai dengan karunia yang telah Allah berikan kepada kita merupakan respons yang wajar terhadap apa yang telah Kristus lakukan bagi kita. Hal ini berarti bahwa kita tidak boleh bersikap tidak peduli, melainkan kita harus secara aktif mengungkapkan kasih dan perhatian untuk membangun sesama kita (12:1-10). Dalam 15:1-2, Rasul Paulus menegaskan bahwa menanggung kelemahan dan membangun sesama agar menjadi lebih baik merupakan kewajiban orang kristen.
Rasul Paulus melakukan segala upaya untuk membangun kesadaran jemaat bahwa setiap orang Kristen memiliki kewajiban untuk membangun sesamanya. Di samping memberi teladan kepada jemaat melalui cara hidupnya, Rasul Paulus juga mengajak jemaat untuk secara langsung terlibat dalam pekerjaan misi, yaitu dengan mengantar Rasul Paulus ke Spanyol (15:24). Secara tidak langsung, Rasul Paulus membangun semangat misi dalam diri jemaat dengan menginformasikan pelayanan yang dilakukannya (15:18-32). Selain itu, ia secara tidak langsung mendorong jemaat untuk membantu saudara seiman yang miskin (15:25-28). Rasul Paulus juga mendorong jemaat untuk ikut mendoakan pelayanan misi (15:30).
Roma 15:1-2
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.”
sumber:http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/27/membangun-sesama/
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya.”
