Baca: Matius 17:22-27
Menjelang
hari-hari penderitaan Anak Manusia sampai pada kematian-Nya, Yesus
tetap melaksanakan tanggungjawab-Nya. Ia menunjukkan kepatuhan pada
peraturan yang berlaku, yaitu membayar bea bait Allah. Pajak ini
dipungut setahun sekali terhadap lelaki berumur di atas dua puluh tahun
untuk digunakan sebagai biaya pemeliharaan Bait Allah. Pada masa Musa,
bea ini disebut uang pendamaian karena nyawa umat terhindar dari tulah (Kel 30:12). Pada masa raja Yoas, pajak ini dikumpulkan untuk membangun kembali rumah Allah (2 Taw 24:9). Di zaman Yesus, bea ini menjadi wajib bagi semua orang Yahudi yang sudah dewasa.
Bagi orang Yahudi, membayar bea
Bait Allah adalah kebanggaan hidup sebagai anggota umat Allah (sosial),
daripada membayar pajak bagi pemerintah Roma sebagai tanda bahwa mereka
adalah rakyat jajahan. Meski Yesus membayar bea bait Allah setiap tahun,
tetapi Ia menolak untuk mencampuradukkan masalah sosial dan politik
dengan mengajukan pertanyaan tentang siapa yang berkewajiban membayar
pajak kepada penguasa. Sebagai Anak Allah, pemilik dan penguasa Bait
Allah, Yesus tidak perlu membayar pajak. Meski demikian, agar tidak
menjadi batu sandungan Yesus tetap membayar pajak.
Kisah
ini memperlihatkan teladan Yesus yang dapat memisahkan antara
kepentingan sosial, politik, dan lainnya. Ia menempatkan diri pada
kepentingan yang tidak saling berbenturan yang dapat menyebabkan batu
sandungan. Yesus mengajar kita untuk hidup bijaksana dalam mengambil
keputusan dan menjalani keputusan yang diambil itu. Tanpa benturan
kepentingan, kita dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas di
tempat kerja. Maka di saat kita harus membayar pajak kepada pemerintah
atau melakukan kewajiban yang diatur undang-undang, kita harus melakukan
dengan benar. Untuk sumbangan bagi gereja, kiranya kita juga dapat rela
hati memberi. Untuk orang yang membutuhkan, kita mengulurkan tangan.
Kita dipanggil menjadi saksi Kristus di tengah-tengah pekerjaan kita.
Teladani Yesus dengan penuh tanggung jawab.
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/19/membayar-kewajiban/
