Baca: Galatia 6:1-10
Ayat Mas: Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Galatia 6:9)
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 26-27
Dalam
sebuah rapat, ketika berbicara tentang program sosial yang akan
dilakukan oleh gereja kami, seorang majelis bertanya, “Apa untungnya
kegiatan ini bagi gereja kita?” Lalu pendeta menjelaskan bahwa salah
satu tujuan kehadiran gereja di dunia adalah menjadi berkat bagi orang
lain, khususnya bagi orang-orang miskin. Kita tidak memikirkan
keuntungan pribadi ketika melakukan pelayanan.
Banyak orang Kristen yang
terperangkap dalam pemikiran “memberi dan menerima”. Orang tergoda untuk
memikirkan apa yang akan ia peroleh jika melakukan suatu kebaikan
kepada orang lain. Akibatnya, jika ia tidak melihat adanya keuntungan
yang akan ia dapatkan, ia urung bertindak. Ia menahan kebaikan dari
orang yang memerlukan. Padahal, menabur kebaikan tidak sama dengan
berinvestasi dalam dunia bisnis. Kita tidak selalu menerima balasan dari
orang yang kita bantu, namun tidak jarang kita “menuai” kebaikan di
tempat lain. Tidak dapat diprediksi, dan karena itu malah berpotensi
mendatangkan kejutan yangmenyenangkan.
Paulus
mendorong jemaat di Galatia untuk saling menolong dan saling menanggung
beban. Itu suatu cara praktis bagi orang percaya untuk menggenapi hukum
Kristus, yaitu hukum kasih. Kasih seharusnya memancar kepada semua
orang. Apakah Anda tergoda menahan kasih dari orang yang memerlukannya,
hanya karena mereka berbeda dari Anda? Atau, karena Anda merasa tak akan
mendapatkan keuntungan dari perbuatan baik itu? Penuhilah hukum Kristus
dengan menabur kebaikan kepada semua orang.
MENABURKAN KEBAIKAN DALAM KASIH BERARTI BERBUAT BAIK TANPA PILIH KASIH
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/11/menabur-kebaikan-2/
