Baca: Lukas 7:36-50
Ayat Mas: Aku
masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh
kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya
dengan rambutnya. (Lukas 7:44)
Bacaan Alkitab Setahun: Ulangan 5-7
Pernah
kena sengat lebah? Rasanya sakit luar biasa. Tetapi, ada sengat lain.
Namanya sengat Yesus. Mau tahu? Namanya Simon, ia bukan orang
sembarangan. Pertama, ia seorang Farisi. Kedua, ia mengundang Yesus
makan di rumahnya. Artinya, ia terbuka terhadap Yesus dan berani
menentang arus kelompoknya. Namun, Simon terkena “sengat” Yesus ketika
ia diam-diam mempertanyakan kenabian Yesus, yang membiarkan seorang
perempuan berdosa mengurapi kaki-Nya dengan minyak wangi. Yesus justru
memuji perempuan berdosa itu dan menyatakan bahwa dosanya sudah
diampuni. “Dosanya yang banyak itu sudah diampuni sebab ia banyak
berbuat kasih… dan orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat
kasih, ” kata Yesus.
Yesus tidak bermaksud mengatakan
bahwa supaya diampuni, orang harus berbuat banyak kasih atau beramal.
Sebaliknya, berbuat kasih baru mungkin ketika orang menyadari bahwa
dosanya yang banyak itu telah dihapuskan. Seperti orang yang haus,
semakin haus ia, semakin ia mampu menikmati kesegaran air minumnya.
Yesus “menyengat” Simon, yang tidak mampu melihat bahwa orang berdosa
yang sadar diri bisa amat sangat mencintai Tuhan! Keberdosaan bukan
alangan bagi cintanya kepada Tuhan, dan juga bukan alangan bagi rahmat
Tuhan untuk merengkuhnya.
Apakah
kita tidak seperti Simon? Bila kita memonopoli kasih Tuhan, bila kita
mengotak-ngotakkan secara beku orang yang bersalah dan menganggapnya
aneh bila ia mendekat kepada Tuhan, maka kitalah si Simon itu. Dan,
Simon disengat oleh Yesus!
TUHAN SENGATLAH JIWAKU YANG BEKU, AGAR CAIR DAN LEMBUT OLEH KASIH-MU
sumber: http://saatteduh.wordpress.com/2013/03/03/sengat-yesus/
