Ada sebuah keluarga di mana anak-anaknya telah beranjak remaja. Mereka merupakan keluarga yang berkecukupan. Ayahnya adalah seorang pekerja keras sehingga jarang berada di rumah, sedangkan ibunya merupakan ibu yang galak karena tidak ingin anaknya terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
Mungkin ada banyak orang tua yang terlalu mengekang anak-anaknya. Para orang tua mulai membatasi pergaulan anak-anaknya dan mulai mengatur segala hal sehingga sang anak harus patuh kepada orang tuanya.
Hal demikian membuat sang anak menjadi takut untuk menyampaikan sesuatu. Sang anak menjadi tidak bisa terbuka kepada orang tuanya. Segala hal yang serba diatur/dibatasi membuat mereka tidak nyaman berada di rumah. Tidak heran jika anak-anak mulai mencari kenyamanan dengan cara mereka sendiri.
Ada yang memilih berlama-lama di dalam kamar, dan ternyata sedang menjelajahi situs-situ terlarang. Ada yang memilih bermain game seharian. Ada juga yang mulai berbohong dengan cara berpura-pura belajar di rumah teman, dan pada kenyataannya sedang bersenang-senang di klub malam.
Tuhan Yesus saja tidak pernah mengekang umat-Nya. Tuhan pun memberikan kepada kita kebebasan untuk memilih, dan ketika kita mulai berjalan ke arah yang salah, Tuhan pun akan menegur dengan kasih.
Sebagai orang tua, janganlah menjadi orang tua yang ditakuti oleh anak, melainkan jadilah sahabat bagi anak-anak anda. Ketika anak anda mulai nyaman, maka mereka akan terbuka tentang segala hal yang telah terjadi dalam hidupnya.
Saat anak-anak mulai terbuka, di situlah kita bisa memberikan nasehat dan pengajaran yang baik, tanpa membuat mereka sakit hati/takut. Jangan biarkan anak-anak mulai mencari kenyaman di luar karena mereka tidak menemukan kenyamanan di dalam keluarga. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anakmu.
Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Amsal 31:26
sumber: http://www.renunganhariankristen.net/mencari-kenyamanan/