Ada seorang pengembara yang bertemu dengan kakek tua di perjalanannya. Pengembara itu membutuhkan tempat untuknya beristirahat karena hari sudah malam. Saat berada di dalam rumah kakek tua, si pengembara sangat terkejut.
“Kakek tinggal di rumah kecil ini?”
“Ya seperti yang kamu lihat.”
“Tanpa perabot? Hanya alas tikar?”
“Aku tak butuh perabot, sama sepertimu.”
“Tapi saya kan sedang mengembara Kek, dan perabot saya ada di rumah.”
“Saya juga sorang pengembara di dunia ini, jadi saya tak membutuhkan perabot yang banyak.”
Kita hidup di dunia ini hanya sementara, namun orang-orang dunia terlalu fokus untuk mengumpulkan harta di dunia. Mereka fokus tentang bagaimana cara mencari uang untuk memperkaya dirinya sendiri dengan barang-barang mewah.
Ketika kita meninggalkan dunia, apakah kita juga akan membawa semua kekayaan itu? Lebih baik kita mengumpulkan harta di surga karena itu bersifat kekal. Jangan perbanyak kekayaan duniawi, namun perbanyaklah kekayaan rohani.
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
Matius 6:19-20
sumber: http://www.renunganhariankristen.net/seorang-pengembara/