Bacaan Alkitab Sore 30 April 2014: 1 Tawarikh 21:1-17
Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel. (1 Tawarikh 21:7)
Tetapi hal itu jahat di mata Allah, sebab itu dihajar-Nya orang Israel. (1 Tawarikh 21:7)
Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 21-22
Sepintas
kita menganggap tindakan Daud menghitung jumlah rakyatnya adalah hal
yang wajar. Ternyata, tidak bagi Tuhan! Dia memandang tindakan Daud ini
jahat. Di pasal-pasal sebelumnya, Daud dan tentaranya menghadapi banyak
pertempuran dan ancaman dari musuh. Kondisi ini mendorong Daud untuk
mengetahui seberapa besar kekuatan yang ia miliki. Sensus pun dilakukan
dan ia mendapati satu juta orang lebih rakyatnya mampu berperang. Cukup
besar untuk menghalau musuh.
Mengapa
Tuhan memandang jahat tindakan Daud? Rupa kekuatan perang yang besar itu
membuat Daud merasa aman. Bukankah sering terjadi, ketika seseorang
merasa cukup aman dan nyaman dengan kekuatannya, bisa jadi ia tidak lagi
mengandalkan Tuhan? Dosa Daud adalah mengandalkan angka atau jumlah
pasukan. Ia mengandalkan kekuatan tempur prajurit Israel. Dan Daud pun
harus menghadapi pendisiplinan Tuhan: sebuah pilihan untuk memusnahkan
semua kebanggaan itu. Tentu saja disiplin ini diberlakukan agar Daud
hanya bergantung pada dan mengandalkan kekuatan Tuhan.Kita merasa aman ketika sumber daya yang kita miliki kita rasa cukup. Akan tetapi, ada saatnya kita menyadari, sumber daya itu tidak lagi memadai. Kadang-kadang Tuhan perlu mendisiplinkan kita dengan memusnahkan sumber daya yang menjadi andalan kita dan yang membuat kita merasa aman. Dengan itu, kita diingatkan dan disadarkan bahwa tidak ada satu pun kekuatan di bumi ini yang dapat memberi rasa aman selain Tuhan.
KETIKA SUMBER DAYA ANDALAN HANCUR, ORANG YANG MENGANDALKAN
TUHAN TIDAK AKAN KEHILANGAN RASA AMAN
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/49-april/1015-merasa-aman.html
TUHAN TIDAK AKAN KEHILANGAN RASA AMAN
