Bacaan Alkitab Sore 24 Mei 2014: Amsal 30:1-14
Jauhkanlah
dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku
kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi
bagianku. (Amsal 30:8)
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Tawarikh 10-13
Seekor
anjing berlari-lari membawa tulang dari tong sampah. Ketika melewati
jembatan, ia menunduk dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air
sungai. Ia mengira, ada anjing lain membawa tulang yang lebih besar dari
miliknya. Tanpa berpikir panjang, ia menjatuhkan tulang yang dibawanya
dan langsung melompat ke air. Anjing itu akhirnya harus bersusah payah
berenang ke tepian. Akhirnya, ia hanya bisa berdiri termenung dan sedih
karena tulang yang dibawanya tadi sudah hilang.
Dongeng
itu menggambarkan sikap tidak berpuas diri yang berkembang menjadi
keserakahan. Agur bin Yake belajar untuk menghindarinya. Ia memohon dua
hal pada Tuhan (ay. 7). Pertama, agar Tuhan menjauhkannya dari
kecurangan dan kebohongan. Kedua, agar Tuhan tidak memberinya kemiskinan
atau kekayaan. Intinya, ia memohon agar Tuhan memberikan apa yang
memang menjadi bagiannya (ay. 8). Permohonan Agur menunjukkan
kepercayaannya: bahwa Tuhan sudah menyiapkan berkat khusus baginya.
Menyadari
bahwa kita memiliki bagian kita sendiri akan menghindarkan kita dari
keserakahan atau mengingini milik orang lain. Keserakahan berpotensi
membuat kita kehilangan kebaikan-kebaikan yang kita miliki. Jiwa kita
akan dirundung oleh kekecewaan dan kekhawatiran. Karena itu, baiklah
kita belajar bersyukur atas bagian khusus itu. Dalam pemeliharaan-Nya,
kita tidak akan mengalami kekurangan. Dalam penjagaan-Nya, kita akan
mengalami kepuasan dan kecukupan yang sesungguhnya.
KESERAKAHAN MENDATANGKAN KEKURANGAN;
RASA SYUKUR MEMBUAHKAN KECUKUPAN.
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/50-mei/1039-bagian-kita.html
RASA SYUKUR MEMBUAHKAN KECUKUPAN.
