Bacaan Alkitab Sore 03 Mei 2014: Hosea 2:13-22
Aku
akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan
menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih
setia dan kasih sayang. (Hosea 2:18).
Bacaan Alkitab Setahun: 2 Raja-Raja 6-8
Seorang
istri memberikan kesaksian. Ketika ia tahu suaminya selingkuh, awalnya
ia sangat marah. Namun, karena komitmennya untuk menjaga pernikahan
sangat kuat, ia pun belajar menerimanya. Cintanya kepada suami dan
anak-anaknya memampukannya untuk memaafkan walaupun memerlukan waktu
yang cukup lama. Alhasil, keutuhan keluarganya dapat dipertahankan
sampai sekarang.
Kisah
nabi Hosea memberikan pelajaran berharga tentang hal itu. Ketika Gomer,
istrinya, berkhianat, ia tetap menerimanya dengan baik. Hosea mau
kembali berbagi hidup demi ke langgengan pernikahan tersebut. Ia
berinisiatif membangun kembali hubungan suami-istri yang telah dirusak
oleh perzinaan itu bukan sekadar dengan mempertahankan ikrar pernikahan,
melainkan kembali menyatukan dirinya dengan Gomer menjadi satu daging.
Kita belajar bahwa Tuhan rindu agar hubungan yang fungsional—Hosea dan
Gomer sebagai pasangan suami-istri yang sah secara hukum—bertumbuh
menjadi personal: Hosea dan Gomer saling mengasihi.
Kisah
pernikahan Hosea dan Gomer tidak lain gambaran kasih Tuhan kepada kita.
Kita dulu adalah Gomer; ataukah sekarang masih seperti dia? Tuhan
dengan api cinta yang menyala-nyala mengejar kita, rindu kita menjadi
kekasih-Nya. Apakah kita tetap memilih melacurkan diri? Sampai kapan
kita mau terus lari? Ada hubungan yang begitu intim dan mesra yang Tuhan
telah siapkan bagi kita. Mari kita dengarkan Dia dan sambutlah
cinta-Nya dalam hidup kita. Tak ada seorang pun yang mencintai kita
seperti Dia.
MEMAAFKAN ADALAH BENTUK CINTA
YANG PALING TINGGI DAN PALING INDAH.
sumber: http://www.renunganharian.net/2014/50-mei/1018-kasih-yang-memaafkan.html
YANG PALING TINGGI DAN PALING INDAH.
