Bacaan Alkitab Pagi 03 Mei 2014: Roma 14:13-23
"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Roma 14:17
"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." Roma 14:17
Sukacita
adalah faktor internal seseorang, maka tidak seharusnya ia dipengaruhi
oleh faktor-faktor atau hal-hal yang ada di luar. Kalau sukacita
seseorang didasarkan oleh hal-hal yang dari luar, sukacita itu akan
mudah berubah tergantung sikon. "Bersukacitalah senantiasa." (1 Tesalonika 5:16),
artinya sukacita di segala keadaan tidak dipengaruhi oleh apa pun.
Sukacita itu adalah sebuah keputusan. Kita bisa membuat sebuah
keputusan untuk tetap bersukacita atau sebaliknya, tidak bisa
bersukacita di segala keadaan.
Ayat
nas menyatakan bahwa Kerajaan Allah bukan berbicara soal makanan dan
minuman (berkat jasmani); Kerajaan Allah itu bersifat rohani. Jadi
kebenaran, damai sejahtera dan sukacita itu merupakan berkat rohani.
Ketiga berkat rohani tersebut diberikan oleh Roh Kudus kepada setiap
orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Karena itu di dalam diri orang
percaya seharusnya ada sukacita yang senantiasa terpancar dalam
kehidupannya sehari-hari. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak
bersukacita! Mengapa? Dalam Lukas pasal 15
Tuhan Yesus berbicara tentang Kerajaan Allah melalui
perumpamaan-perumpamaan: domba yang hilang, dirham yang hilang dan juga
anak yang hilang. Kita patut bersukacita karena kita sebelumnya adalah
seperti domba yang sesat dan terhilang, tetapi sekarang telah dibawa
kembali oleh gembala yang baik ke dalam kandangNya yang aman; kita
sebelumnya seperti dirham yang telah hilang, tetapi sekarang telah
didapat kembali; kita sebelumnya seperti anak yang terhilang, yang
hampir saja mati kelaparan, kini telah kembali ke rumah Bapa yang
berlimpah dengan kasih setia. Kita patut bersukacita karena dosa-dosa
kita telah diampuniNya, sakit-penyakit kita disembuhkanNya dan kita yang
dulunya berada dalam kegelapan kini telah dipindahkan ke dalam
terangNya yang ajaib.
Tuhan
adalah sumber sukacita kita, sukacita yang mulia dan tak bisa
dilukiskan dengan kata-kata, itulah yang menjadi kekuatan kita.
Sesuram
apa pun situasi yang ada di sekitar kita seharusnya tidak mempengaruhi
suasana hati kita, karena sukacita kita bersumber pada Roh Kudus!
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/05/sukacita-yang-sejati.html
