Bacaan Alkitab Pagi 03 Juni 2014: Rut 3:1-18
"Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?" Rut 3:1
"Anakku, apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya engkau berbahagia?" Rut 3:1
Menurut
adat-istiadat Yahudi jika ada seorang laki-laki yang telah menikah
meninggal, isteri yang ditinggalkan itu harus menikah dengan saudara
laki-laki dari keluarga suaminya, sehingga ia bisa memberikan keturunan
baginya. Inilah yang menjadi alasan Naomi mengatakan kepada Rut bahwa
yang berhak untuk menebus Rut dan membeli ladangnya adalah pihak
keluarga Elimelekh (ayah mertua Rut). Kemudian Naomi menyuruh Rut
tidur di dekat kaki Boas (ayat 4). Meski hal itu sangat tidak lazim bagi orang Yahudi maupun orang Moab, Rut melakukan apa yang diperintahkan Naomi. "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan." (ayat 5).
Ini menunjukkan bahwa Rut adalah orang yang taat. Meski perintah itu
tidak masuk akal, ia tetap melakukan sebagai wujud hormatnya kepada
mertua tanpa ada perbantahan.
Sungguh,
ada banyak pelajaran berharga yang dapat kita teladani dari kehidupan
Rut ini. Saat di persimpangan jalan Rut membuat tindakan iman:
meninggalkan akar keluarganya dan tetap mengikuti Allah bangsa Israel,
Allah yang baru dikenalnya setelah menikah. Selain itu Rut bukanlah
menantu yang malas. Ia rela bekerja memungut berkas-berkas jelai di
ladang Boas untuk bertahan hidup. Ia setia melakukannya meski itu
perkara kecil dan hina di pemandangan manusia. Ada janji dalam
Alkitab: "Maka kedudukanmu yang dahulu akan kelihatan hina, tetapi kedudukanmu yang kemudian akan menjadi sangat mulia." (Ayub 8:7).
Kalau kita setia dalam perkara-perkara kecil, pada saatnya Tuhan akan
mempercayakan kita perkara-perkara yang jauh lebih besar. Apa yang
dilakukan Rut ini adalah bukti bahwa ia mempunyai integritas dan
loyalitas.
Rut
menjadi wanita pilihan yang diberkati Tuhan. Dari latar belakang
keluarga orang berdosa dan tidak punya masa depan, bahkan dikatakan dari
suku yang terkutuk, Tuhan mengubahnya menjadi masa depan yang
gemilang. Namun ada ujian bermula dari perkara-perkara kecil, adakah
kita tekun, setia, taat dan rendah hati? Tersungkur di bawah kaki Boas
adalah gambaran dari kerendahan hati.
Inilah yang harus kita lakukan: senantiasa datang tersungkur di bawah kaki Tuhan dan merendahkan diri di hadapanNya.
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/06/seri-rut-ketaatan-mendatangkan-upah.html
