Baca: Yakobus 1:1-8
Ayat Mas: Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah. (Yakobus 1:5)
Bacaan Alkitab Setahun: Keluaran 35-37
Seorang
pemain golf profesional baru saja membuat pukulan bagus. Sayang,
bolanya masuk ke sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang dibuang
sembarangan. Menurut peraturan, jika ia sengaja mengeluarkan bola itu,
maka ia mendapat hukuman. Namun kalau ia memukul bola bersama kantong
kertas itu, ia tidak mungkin bisa memukul dengan baik. Si pemain pun
berpikir sejenak untuk mencari hikmat. Tak lama kemudian, ia mengambil
korek dari sakunya dan membakar kantong kertas tadi. Sesudah itu, ia
dapat memukul bola golf itu lagi dengan pukulan terbaiknya.
Di perjalanan hidup ini, kerap
kita menjumpai peristiwa yang tak terduga dan belum pernah kita alami.
Sebagian di antaranya bisa jadi berupa ujian yang berat (ayat 1-3)–baik
dalam berkeluarga, dalam membesarkan anak, dalam bekerja, dalam
bergaul, dalam melayani Tuhan, dan dalam banyak aspek lain lagi. Kita
membutuhkan hikmat untuk menghadapinya. Namun, dalam kondisi sulit,
wawasan dan pengalaman kita bisa terasa tak cukup. Sebagai anak Tuhan,
di mana kita dapat memperoleh hikmat untuk dapat memilih sikap dan
tindakan yang tepat?
Yakobus
memberi kita kelegaan bahwa bila kita merasa kekurangan hikmat, kita
boleh memintanya kepada Allah (ay. 5). Asal kita meminta dengan iman,
Dia akan memberikan hikmat itu tanpa syarat. Dia akan memberi kita
hikmat praktis untuk mengatasi kesulitan kita. Dia akan memberi kita
hikmat untuk dapat melihat sebuah keadaan sebagaimana Allah melihat
sehingga kita tahu bagaimana bersikap secara tepat bagi setiap pribadi
dan dalam setiap situasi.
LIHATLAH MASALAH DARI CARA ALLAH MELIHAT MAKA IA TAKKAN TAMPAK SESULIT KETIKA IA PERTAMA TERLIHAT
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/01/29/meminta-hikmat/