Kisah-kisah
dalam Alkitab adalah kisah-kisah yang wajar, tidak dibuat-buat. Bila
kisah-kisah tersebut hanya merupakan dongeng, kisahnya tentu dibuat
lebih dramatis dan lebih menarik. Akan tetapi, nampak bahwa kisah-kisah
dalam Alkitab ditulis apa adanya. Tak mengherankan bahwa dalam Alkitab
terdapat kisah-kisah yang tidak senonoh karena manusia berdosa memang
tidak bisa mempertahankan kesucian hidup sebagaimana yang dituntut oleh
Allah.
Bila kita
memperhatikan silsilah Yesus Kristus dalam Matius 1, kita akan menemukan
perkataan, “Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, …” (1:3).
Mungkin kita tidak pernah menyangka bahwa kisah diperanakkannya Peres
dan Zerah dari Tamar itu merupakan kisah yang asyik, rumit, dan
sekaligus memalukan dalam bacaan Alkitab hari ini. Tamar adalah menantu
sekaligus selingkuhan dari Yehuda (Anda harus membaca Kejadian 38 untuk
mengetahui kerumitan kisah tersebut).Barangkali kita bertanya-tanya, “Mengapa kisah memalukan semacam itu tidak dihapuskan saja dari silsilah Yesus Kristus?”
Pertama, Alkitab berisi catatan sejarah yang ditulis apa adanya, tidak direkayasa, sehingga kita bisa mempercayai bahwa Alkitab itu benar.
Kedua, dimasukkannya kisah memalukan tentang Yehuda dan Tamar—yang juga termasuk dalam silsilah Tuhan Yesus—mengandung pesan bahwa kabar baik (Injil) tentang Yesus Kristus itu ditujukan kepada semua orang, termasuk mereka yang dianggap sebagai sampah masyarakat.
Tangan Yesus Kristus terbuka untuk menerima semua orang berdosa yang mau datang kepada-Nya, termasuk mereka yang terbuang dan terabaikan dalam masyarakat! Sudahkah Anda datang kepada Yesus Kristus dan menerima Dia sebagai Juruselamat Anda?
Roma 10:11
Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/01/29/mempedulikan-yang-terabaikan/
Karena Kitab Suci berkata: “Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan.”