Bacaan Alkitab hari ini: Kejadian 45
Cara
kita memandang kehidupan akan mentukan bagaimana kita memberi respons
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Bila kita
hanya memperhatikan hal-hal yang buruk dalam hidup kita, kita akan
melihat segala sesuatu secara negatif. Kita akan gampang melihat
kesalahan orang-orang di sekitar kita dan kita akan sulit untuk
bersyukur. Akan tetapi, bila kita bisa melihat bahwa Allah turut bekerja
dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang
mengasihi Dia, kita akan melihat kebaikan Allah dan kita tidak akan
hidup dalam kepahitan (mendendam) terhadap orang-orang yang melakukan
kesalahan terhadap diri kita. Dengan perkataan lain, kesalahan orang
lain akan tenggelam dalam kebaikan Allah.
Kedekatan Yusuf dengan Allah
membuat dia bisa memahami maksud baik Allah terhadap dirinya. Dia bisa
melihat bahwa walaupun saudara-saudaranya pernah memiliki niat jahat
terhadap dirinya, perbuatan jahat dari saudara-saudaranya itu justru
menjadi alat di tangan Allah untuk menjalankan rencana-Nya. Cara pandang
seperti itu membuat Yusuf bukan hanya sanggup memaafkan
saudara-saudaranya, tetapi sebaliknya, dia sanggup menghibur dan memberi
dorongan kepada saudara-saudaranya secara positif (45:4-.8). Dengan mengatakan “Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; …” (45:8), Yusuf menegaskan bahwa dia sudah tidak lagi memperhitungkan kesalahan saudara-saudaranya.
Bila
kita sanggup melihat kehidupan dari sudut pandang Allah seperti yang
dilakukan oleh Yusuf, kita akan terhindar dari banyak konflik dan kita
akan bisa memaafkan, bahkan kita akan tetap bisa bekerja sama dengan
orang-orang yang telah melukai hati kita.
Kejadian 45:8
“Jadi
bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang
telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh
istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.”
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/04/cara-memandang-kehidupan/
