Baca: Matius 21:1-11
Ayat Mas: Lalu pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. (Matius 21:6)
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 4-6
Dalam
pelayanan, saya sering mengajukan pertanyaan kepada para mahasiswa
tentang tujuan hidup mereka. Sebagian besar merasa bingung dan tidak
bisa menjawab. Namun, ada juga yang dengan yakin berkata, “Saya mau
hidup untuk memuliakan Allah.” Pernyataan ini selaras dengan paparan
Rick Warren dalam buku The Purpose-Driven Life. Pertanyaan yang masih tersisa adalah: Bagaimana sebenarnya cara memuliakan Allah itu?
Kisah
dua orang murid dalam perikop hari ini barangkali dapat memberikan
gambaran sekilas. Pada saat Yesus menyuruh mereka mengambil seekor
keledai, mereka melakukannya dengan taat. Mereka juga mengerjakan
perintah itu sesuai dengan instruksi dan tetap rendah hati. Pekerjaan
itu sendiri tampak sepele dan tidak populer serta biasanya hanya
dikerjakan oleh seorang budak. Toh mereka tidak protes. Siapa yang
menduga bahwa ketaatan itu kemudian berujung pada perarakan Yesus di
mana Dia dieluk-elukan dan dimuliakan oleh orang banyak? Terlebih lagi,
mereka diberi kehormatan dan dipakai Allah untuk menggenapi nubuatan
tentang Yesus dalam Zakharia 9:9 dan Mazmur 118:26.
Jadi,
kunci untuk memuliakan Allah adalah ketaatan dalam melakukan
perintah-Nya. Tolok ukurnya bukan seberapa hebat tindakan kita atau
seberapa besar dampaknya. Perbuatan yang tampak sepele sekalipun,
asalkan meluap dari kasih Allah yang memenuhi hati kita, tetap bermakna.
Ya, memuliakan Allah bukan dimaksudkan untuk mengundang pujian dari
manusia, melainkan untuk menyenangkan hati-Nya.
KASIH DAN KETAATAN KEPADA ALLAH MEMBUAHKAN TINDAKAN YANG MEMULIAKAN NAMA-NYA
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/02/memuliakan-allah-2/
