Baca: 1 Timotius 6:6-16
Ayat Mas: Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan… yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. (1 Timotius 6:9)
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 24-25
Ada
bermacam cara untuk menjerat burung. Anda dapat menempatkan jontrot
atau burung pemikat di dalam kandang bertingkat dua dengan pintu
terbuka. Jontrot biasanya burung yang sudah jadi alias rajin berkicau.
Anda juga dapat memakai pulut (getah nangka) dan jontrot. Cara lainnya
dengan merentangkan jaring ikan di antara pepohonan. Namanya burung,
mereka tidak pernah sadar jika itu perangkap.
Dalam suratnya, Paulus menasihati kita agar memiliki dua rasa cukup. Rasa cukup akan ibadah kita (ay. 6) dan rasa cukup atas kepenuhan kebutuhan kita (ay. 8).
Mereka yang tidak memiliki rasa cukup akan mengejar dan menginginkan
perkara lain untuk memuaskannya. Saat itulah orang dapat jatuh dalam
jerat pencobaan (ay. 9) dan berbuat jahat (ay. 10).
Jerat dalam bahasa aslinya berarti suatu perangkap yang tidak
diduga-duga. Pencobaan datang dengan sangat halus. Menyamarkan keinginan
sebagai kebutuhan -kebutuhan akan makan, rumah, pakaian, kasih sayang
-sehingga kita merasa sudah semestinya mendapatkannya. Dan, seperti
burung yang lengah, kita pun terperangkap.
Untuk
menangkalnya, ya kita perlu mengembangkan rasa cukup tadi. Ibadah yang
cukup adalah ibadah yang melegakan batin, menerangi hidup, menolong kita
untuk mengenali pencobaan, dan menjadikan kita manusia Allah (ay. 11-12).
Sehubungan dengan kebutuhan sehari-hari, rasa cukup terwujud dalam rasa
puas atas apa yang kita miliki, dan berusaha mendayagunakannya dengan
cara-cara yang selaras dengan panggilan kita sebagai anak Tuhan.
DALAM RASA CUKUP KITA MENSYUKURI ANUGERAH DAN JAMINAN PEMELIHARAAN-NYA SETIAP HARI
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/10/rasa-cukup/
