Orang tua yang bijaksana adalah orang tua yang mengetahui segala kebutuhan anak-anaknya, tetapi mereka tidak selalu memenuhi semua kebutuhan kita sekaligus. Mereka melakukan hal itu dengan tujuan untuk mendidik kita, antara lain agar kita belajar untuk bersikap sabar. Demikian pula, Tuhan yang Mahatahu dan Mahabijak mewujudkan perhatian dan cinta kasih-Nya pada umat yang dikasihi-Nya dengan cara dan waktu yang paling tepat dan paling baik. Sifat Tuhan tidak pernah berubah, namun Tuhan mewujudkan karya-karya-Nya dengan berbagai macam cara sesuai dengan kondisi umat-Nya yang sedang Dia gembalakan. Orang tua kita di dunia ini tidak sempurna di dalam mendidik dan menggembalakan anak-anaknya, sedangkan Tuhan yang Mahasempurna mendidik dan menggembalakan umat-Nya dengan tanpa cacat cela sedikit pun.
Pemazmur mengingatkan kita bahwa di dalam pergumulan beratnya, dia selalu sadar bahwa Tuhan selalu mendengarkan segala keluh kesahnya. Pemazmur juga mengingatkan bahwa Tuhan memiliki cara dan waktu sendiri untuk mewujudkan suatu karya di dalam hidup kita. Kemauan Tuhan tidak selalu sesuai dengan kemauan kita yang tidak sempurna. Oleh karena itu, Pemazmur menasihatkan bahwa jika kita marah karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan kemauan kita, jangan sampai kita berbuat dosa karena kemarahan tersebut (4:5).
Hal yang indah untuk selalu kita ingat seumur hidup adalah bahwa Tuhan setiap saat selalu mendengarkan kita di mana pun kita berada karena Dia senang bersekutu dan dekat dengan kita, umat gembalaan-Nya. Hal yang paling Tuhan sukai dari kita adalah kerinduan hati kita untuk berbicara dan menyampaikan segala hal kepada-Nya sebagai wujud kedekatan kita dengan Tuhan.
Mazmur 4:4b
“TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”
source: http://saatteduh.wordpress.com/2013/02/11/tuhan-selalu-mendengarkan/
“TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”
