Bacaan Alkitab 09 Desember 2013: Amsal 4:1-27
"Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan." Amsal 4:27
Saat
dilanda persoalan atau pergumulan yang hebat banyak dari kita yang
cenderung mengalami kemerosotan rohani. Kita tidak mampu lagi menjaga
kualitas hidup rohani kita. Semakin besar masalah menerpa bukannya
makin mendekat kepada Tuhan, tapi kita semakin menjauh. Bahkan kita
menunjukkan sikap yang memberontak kepada Tuhan dengan mengomel,
mengumpat, kecewa, jengkel, marah dan menyalahkan Tuhan. Hal ini pun
berimbas pada keseharian kita: malas berdoa, malas baca Alkitab, malas
beribadah. Kemudian kita mencoba menyelesaikan permasalahan dengan
kekuatan sendiri, mencari pertolongan kepada manusia, dan akhirnya
kembali kepada kehidupan lama. Kita tidak lagi hidup menurut pimpinan
Roh Kudus, melainkan menuruti keinginan daging. Alkitab menegaskan, "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24).
Kalau kita kembali kepada kehidupan
lama, siapa yang diuntungkan? Iblis! Ia (Iblis) akan lebih mudah
menyerang kehidupan kita sehingga kita makin terpuruk dan jatuh. Karena
itu dalam menantikan janji Tuhan kerohanian kita jangan sampai loyo dan
semangat melayani Tuhan jangan mengendor. Dalam Roma 12:11 dikatakan, "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."
Sesulit apa pun situasinya mari tetap mengutamakan Tuhan dan melayani
Dia dengan sepenuh hati. Janganlah seperti Esau yang rela menjual hak
kesulungannya demi sepiring makanan (baca Ibrani 12:16-17).
Akhirnya penyesalan pun tiada guna. Jangan pula seperti para pengikut
Daud saat Ziklag terbakar, yang hendak melempari Daud dengan batu.
Namun Daud dalam keadaan terjepit dan pergumulan yang berat dapat
menjaga sikap dan perilakunya dengan menguatkan kepercayaannya kepada
Tuhan (baca 1 Samuel 30:6).
Daud melakukan tindakan yang benar: datang kepada Tuhan dan
menyerahkan segala permasalahan kepadaNya. Ia tidak bertindak
mengandalkan kekuatannya sendiri.
Masa-masa
penantian adalah masa yang sangat menentukan, karena itu jagalah
perilaku dan tetap hidup benar di hadapan Tuhan supaya janjiNya
dinyatakan bagi kita tepat pada waktuNya.
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2013/12/menantikan-janji-tuhan-menjaga-perbuatan.html