Bacaan Alkitab Pagi 21 Mei 2014: 1 Tawarikh 21:1-17
"Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka." 1 Tawarikh 21:2
"Pergilah, hitunglah orang Israel dari Bersyeba sampai Dan, dan bawalah hasilnya kepadaku, supaya aku tahu jumlah mereka." 1 Tawarikh 21:2
Ada
pepatah "Tak ada gading yang tak retak", artinya di dunia ini tidak
ada yang sempurna. Tak terkecuali dengan Daud. Sebagai manusia ia pun
memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, serta tidak luput dari
kesalahan. Salah satu kesalahan Daud adalah ketika ia menyuruh Yoab
untuk menghitung jumlah tentara Israel setelah berhasil mengalahkan
lawan-lawannya.
Awalnya Yoab enggan untuk melakukannya, dengan berkata, "Kiranya
TUHAN menambahi rakyat-Nya seratus kali lipat dari pada yang ada
sekarang. Ya tuanku raja, bukankah mereka sekalian, hamba-hamba tuanku?
Mengapa tuanku menuntut hal ini? Mengapa orang Israel harus menanggung
kesalahan oleh karena hal itu?" (1 Tawarikh 21:3).
Namun akhirnya Yoab dengan terpaksa melakukan apa yang diperintahkan
oleh Daud. Ini adalah wujud ketaatannya terhadap raja, walaupun ia tahu
bahwa tindakan melakukan sensus ini adalah jahat di mata Tuhan.
Mengapa tindakan Daud ini dianggap jahat di mata Tuhan? Kalau sekedar
menghitung saja bukanlah kejahatan, tapi Tuhan melihat apa yang
sesungguhnya ada di hati Daud, "...sebab TUHAN menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita." (1 Tawarikh 28:9).
Pada waktu itu kemenangan demi kemenangan telah diraih oleh bangsa
Israel dan musuh terakhir yang dikalahkannya adalah bangsa Filistin (baca 2 Samuel 21:15-22). Atas keberhasilannya itu Daud pun tak lupa untuk bersyukur kepada Tuhan (baca 2 Samuel 22:1-51).
Namun rasa syukurnya berubah menjadi sebuah kesombongan. Ia mulai
merasa bahwa kemenangan-kemenangan yang diraihnya selama ini adalah
karena kekuatan tentaranya, yang ada di bawah kepemimpinannya. Artinya
Daud merasa punya andil besar dalam hal ini.
Kemenangan
demi kemenangan sedikit banyak telah membuat Daud terlena dan merasa di
atas angin. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh Iblis untuk membujuk
Daud supaya ia menghitung jumlah pasukan Israel. Kesombongan yang
tersirat itulah yang dilihat Tuhan sebagai sebuah kejahatan; dan akibat
kesalahan Daud mengadakan sensus inilah akhirnya tulah dijatuhkan atas
segenap orang Israel.
Manusia yang sombong yang angkuh akan direndahkan dan ditundukkanNya (baca: Yesaya 2:11).
sumber: http://airhidupblog.blogspot.com/2014/05/kesombongan-daud.html
